ADA “tiga srikandi” di Balikpapan lagi punya hajatan. Kebetulan saya diundang. Mereka adalah Hj Yusdiana Hakim, Hj Sri Asril, dan Hj Erna Gafar. Latar belakang mereka pengusaha. Sama-sama hebat dan gemar berbagi kepada orang lain. Saya sangat mengapresiasi dan salut ataskepedulian mereka.
Yusdiana adalah istri pengusaha sukses H Abdul Hakim Rauf. Ketua Kerukunan Keluarga Pinrang (KKP) yang pernah ikut Pilkada Balikpapan 2015. Dia calon wakil wali kota mendampingi Andi Burhanuddin Solong (ABS), mantan ketua DPRD. Sekarang Hakim lagi mendorong istrinya berebut kursi DPRD Kota Balikpapan. “Biar keterwakilan perempuan tetap ada di legislatif dan bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat,” katanya.
Sebagai wanita aktif dan peduli, Yusdiana mendirikan Yayasan Dian Insana Mandiri. Ini wadah untuk memberdayakan kaum perempuan terutama yang berusaha di bidang UMKM. Selain juga bergerak di bidang sosial dan keagamaan.
Kemarin, dia menggelar acara sosialisasi pendampingan program sertifikat halal gratis (Sehati) bagi pelaku UMKM. Narasumbernya Miss Egi dan istri saya, Bunda Arita. Miss Egi adalah relawan dari Halal Center Unmul. Ada 60-an pesertanya, ibu-ibu UMKM dari berbagai kelurahan. Kegiatan ini masih terus berlanjut di waktu-waktu mendatang tanpa dipungut bayaran.
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama lagi membuka program sejuta Sehati pada tahun 2023 ini. Melalui aplikasi Pusaka, pelaku UMKM dari mana pun bisa ikut mendaftar. Syaratnya, produk tidak menggunakan bahan yang tidak halal, memiliki NIB serta memiliki surat izin edar dan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Pelaku usaha terutama makanan dan minuman wajib punya sertifikat halal agar konsumen tenang mengonsumsi produk mereka. Bagi umat Islam tentu saja tak boleh menelan barang haram. Selain juga ada sanksi dari undang-undang, jika ada yang mengabaikan.
Sehari sebelumnya Yusdiana juga menggelar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Besar-besaran, di rumahnya yang luas di Gang Aryo Penangsang 99, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara.
Dia mengundang Ustaz Abdil Muhadir Ritonga dari Medan. Gaya dakwahnya ceria dan penuh humor. Sekitar 3.000-an ibu-ibu pengajian dari berbagai pelosok kota Balikpapan berdatangan. Ketika pulang ibu-ibu itu diberi paket beras gratis. “Saya ingin berbagi beras karena harganya di pasar cenderung naik terus,” katanya.
Seperti kita ketahui akibat badai El Nino, kekeringan terjadi di mana-mana. Petani tak bisa menanam padi dengan baik. Pemerintah Indonesia terpaksa mengimpor beras. Semula 2 juta ton, sekarang ditambah lagi 1,5 juta ton. Jadi totalnya 3,5 juta ton.
Harga beras di pasar memang cenderung naik. Ketika meninjau Pasar Merdeka di Kecamatan Sungai Pinang Samarinda, 21 September lalu, Presiden Jokowi secara khusus mengecek harga beras di sana. Dia mengakui harga beras premium cenderung naik. Tapi berkat adanya bantuan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog, dirasakan cukup membantu untuk menurunkan harga.
Berbagi beras juga dilakukan Ibu Sri Asril, pengusaha tangguh yang tinggal di Balikpapan Baru (BB). Sembari merayakan miladnya ke-51, Selasa (10/10) kemarin, dia juga berbagi beras kepada kerabat, teman, dan warga. Hal yang sama dia lakukan lagi, Sabtu (14/10) mendatang dalam acara olahraga pagi bersama di halaman rumahnya. “Saya beli berasnya dari petani di Samboja,” kata ibu 4 anak kelahiran Trenggalek, Jawa Timur ini. Suaminya, Asril Bijaksana juga mendukung usaha yang dibangun istrinya. “Alhamdulillah, kita bisa berkembang dan berkah,” ujarnya.
Menurut Sri, menjadi kewajibannya untuk berbagi. “Itu ajaran agama kita, Islam. Apalagi kalau kita dimurahkan rezeki oleh Allah SWT jangan lupa dengan orang-orang di sekitar kita,” katanya.
Ibu Sri Asril sangat dihormati dan disayangi teman-temannya. Karena dia sangat peduli. Menurut Pak Alfi, mantan Kamenag, dulu Sri selain sekolah di SD, sorenya belajar di madrasah. “Katanya waktu di sekolah istri saya aktif dan provokator,” kata Pak Asril tersenyum.
Milad Ibu Sri Asril di kediamannya yang asri di RT 23 Kompleks Perumahan BB berlangsung meriah. Teman-temannya dari “Sahabat Kecil” membawa macam-macam kado. Ada yang menyelempangkan selendang “happy birthday,” memasang mahkota di kepalanya sampai yang membawa buket bunga, kado dan bahkan ada yang membawa bunga bonsai hidup. “Terima kasih, kawan-kawanku semua,” kata Sri berlinang air mata penuh kebahagiaan.
JUGA LANGKA AIR
Tidak saja beras yang mulai langka dan naik harganya, kelangkaan air bersih juga terjadi di mana-mana termasuk di Balikpapan. Distribusi air bersih PDAM sudah digilir. Beli air tanah juga tidak gampang. WTP di beberapa kompleks perumahan juga sudah ngadat. Ada yang mengusulkan segera dilakukan salat istisqa, minta diturunkan hujan.
Tidak saja pada musim kemarau, di saat normal Balikpapan juga kekurangan air baku sekitar 1.000 liter per detik. Waduk Manggar, Waduk Teritip dan sejumlah sumur dalam yang disedot tidak mampu mencukupi kebutuhan warga kota. Karena itu Balikpapan menunggu tambahan distribusi air baku dari Waduk Sepaku. Sesuai dengan rencana, Balikpapan diberi 500 liter per detik, sisanya sekitar 2.000 liter per detik untuk kebutuhan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di tengah kemarau yang panjang, kegiatan pernikahan keluarga tetap berlangsung. Saya masih menerima sejumlah undangan terutama Sabtu dan Minggu. Selain undangan Maulid, yang juga ramai. Salah satu undangan resepsi pernikahan yang saya hadiri akhir bulan lalu adalah hajatan dari keluarga Hj Ernawaty Gafar, ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kaltim.
Erna bersama suaminya H Abdul Gafar menggelar resepsi pernikahan anaknya, Alissa Varliana, DCA (Diploma Aplikasi Komputer) dengan M Julio Robby Pradana, ST, putra pertama dari keluarga Agus Awaludin dan Sukmawati Azis.
Acaranya berlangsung meriah di Hotel Gran Senyiur Balikpapan. Erna dan keluarga sangat happy. Saya sempat bertemu Adam Sinte dan istrinya, Ani Adam serta beberapa pejabat dan pengusaha lainnya, yang memberikan ucapan selamat kepada pengantin. Adam adalah ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Balikpapan dan juga anggota DPRD Kaltim.
Seperti juga Asri Asril, Erna Gafar juga banyak ikut pelelangan kegiatan proyek di Pertamina. Termasuk di RDMP. Erna bersama saya juga duduk sebagai pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Balikpapan. Hebatnya, mereka suka berbagi terutama kepada mereka yang tidak punya. Terima kasih, para srikandi yang baik hati. Berkah dan sukses terus.(*)
*) Rizal Effendi
– Wartawan senior Kalimantan Timur
– Wali Kota Balikpapan (2011-2021)