TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menunjukkan keseriusannya dalam memerangi angka stunting yang menjadi sorotan nasional. Dengan berbagai program yang telah diluncurkan, pemerintahan yang dipimpin Bupati Edi Damansyah itu berkomitmen mengurangi prevalensi stunting pada tahun 2024.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, membenarkan adanya arahan yang dibarengi langkah-langkah intensif oleh pemerintah kecamatan.
“Kami telah mengambil langkah-langkah konkret sesuai arahan Bupati Kukar, Edi Damansyah, untuk memastikan bahwa wilayah Tenggarong Seberang terbebas dari stunting,” ujar Tego pada saat diwawancarai, Kamis (19/4/2024).
Sebanyak 18 desa di Kecamatan Tenggarong Seberang telah menyatakan komitmen bersama untuk mengatasi masalah stunting.
“Langkah strategis telah kami siapkan dan kami jalankan dengan dukungan penuh dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak swasta,” tambah Tego.
Menurutnya, masalah stunting tidak lepas dari kondisi kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem yang masih dialami sebagian masyarakat.
“Kondisi kemiskinan ini berdampak langsung pada gizi ibu hamil dan asupan nutrisi anak setelah lahir,” terangnya.
Pemkab Kukar telah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk bekerja sama dengan Posyandu di setiap desa. Tujuannya adalah untuk melakukan identifikasi, pencegahan, dan penanganan kasus stunting secara langsung.
“Kami berharap dengan sinergi ini, dapat tercipta generasi yang lebih sehat dan cerdas di Kutai Kartanegara,” tutup Yuwono dengan penuh harapan.
Ia berharap dengan adanya langkah-langkah yang telah diambil, Pemkab Kukar berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pengurangan stunting.
“Ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur,” pungkasnya. #
Reporter: Ari | Editor: Charle| ADV | Diskominfo Kukar