SAMARINDA- Hotel Atlet di kawasan komplek GOR (Gelanggang Olahraga) Kadrie Oening Samarinda sudah lama tidak difungsikan. Bahkan kondisinya semakin memprihatinkan dengan mulai terlihatnya banyak kerusakan bangunan. Baru-baru ini, Dinas Perpustakaan Kaltim mengusulkan menempati bangunan hotel Atlet sebagai pengganti kantor perpustakaan di Jalan Juanda Samarinda.
“Kami sudah bersurat kalau dibolehkan menggunakan hotel atlet menjadi kantor perpustakaan daerah,” ucap Muhammad Syafranuddin, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim beberapa waktu lalu.
Permintaan itu ditanggapi oleh Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono. Kepada wartawan Beritakaltim yang mewawancarainya, politisi yang akrab disapa Tio itu mengatakan bangunan hotel atlet tidak cocok jika digunakan menjadi perpustakaan.
“Saya harus katakan dulu ya. Bukan saya tidak mendukung kantor dinas perpustakaan kaltim pindah. Saya mendukung, apalagi kondisinya memang sudah tidak layak karena sering terkena banjir,” ujar Tio yang berasal dari Fraksi Partai Golkar itu.
Hanya saja, lanjut Tio, untuk menempati hotel atlet di kawasan GOR Kadrie Oening, bukan pilihan yang tepat. Alasannya, lantaran konstruksi hotel atlet sejak awal didesain untuk hotel atau penginapan para atlet. Banyak kamar-kamar.
“Menurut saya tidak cocok. Lebih baik gedung dinas perpustakaan dibangunkan yang baru. Usulkan saja, saya mendukung,” kata Nidya Listiyono yang sebelum jadi politisi adalah seorang pengusaha itu.
Hotel atlet yang terletak di Kelurahan Sempaja itu jadi perbincangan kalangan DPRD dengan pihak pemerintah, diwakili BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) karena termasuk aset Pemprov Kaltim yang tidak memiliki nilai ekonomis. Padahal hotel itu bisa dikelola sendiri, apakah melalui Perusda atau dikerjakan dengan pihak swasta.
“Kita harus cari solusinya,” ujar Nidya Listiyono. #
Reporter: Yani | Editor: Charle | ADV | DPRD Kaltim