Share Post

Polresta Samarinda Ungkap Tuntas Kasus Penembakan THM Crown, 10 Tersangka Dibekuk

1bangsa.id, SAMARINDA – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda mencatat kemajuan signifikan dalam pengungkapan kasus penembakan berencana yang menewaskan pria berinisial DIP (34) di depan Tempat Hiburan Malam (THM) Crown, Jalan Imam Bonjol, pada Minggu dini hari (4/5/2025). Di bawah kepemimpinan Kapolresta Kombes Pol Hendri Umar, tim gabungan Polresta Samarinda dan Polda Kalimantan Timur berhasil menangkap 10 tersangka, termasuk aktor intelektual yang menjadi otak di balik peristiwa keji tersebut.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (8/5/2025), Kapolresta Samarinda menyampaikan bahwa tersangka terakhir berinisial R ditangkap pada Selasa malam. R diketahui sebagai perancang utama aksi pembunuhan yang dieksekusi secara sistematis.

10 Tersangaka pelaku penembakan di THM Crown Samarinda,(Foto :Fathur)

“R memegang peran sentral. Dia mengarahkan seluruh pelaku, dari penunjukan eksekutor, penugasan pemantau, hingga pengaturan waktu dan tempat pertemuan sebelum aksi dilakukan,” ujar Hendri Umar.

Dari hasil rekonstruksi, tersangka R diketahui mengoordinasikan IJ sebagai eksekutor yang menembak korban. IJ dibantu oleh tersangka W, yang bertugas mengawasi pergerakan korban di sekitar lokasi kejadian. Para pelaku juga terpantau berkumpul di dua titik berbeda sebelum bergerak ke area THM Crown untuk melancarkan aksi secara terstruktur.

“Komunikasi antarpelaku menggunakan kode tertentu yang mengonfirmasi keberadaan korban. Setelah kode dikirim, eksekusi dilakukan,” tambah Hendri.

Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah kejadian, aparat berhasil menangkap sembilan tersangka awal, disertai barang bukti berupa senjata api rakitan, amunisi, dan kendaraan yang digunakan saat kejadian. Penangkapan tersangka ke-10 melengkapi rangkaian pengungkapan kasus ini.

Untuk kepentingan penyidikan yang lebih intensif, seluruh tersangka akan dipindahkan ke Markas Polda Kalimantan Timur. Langkah ini diambil untuk menjamin keamanan, konsistensi keterangan, dan efektivitas proses hukum.

“Pemindahan ini juga bertujuan mendukung pemeriksaan lanjutan di tempat yang lebih representatif,” jelas Kapolresta.

Hingga saat ini, motif utama yang teridentifikasi adalah balas dendam, namun penyidik masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain serta memetakan konflik yang menjadi latar belakang insiden berdarah tersebut.

Aksi brutal yang terjadi di lokasi keramaian dan dengan metode terorganisir ini menjadi sorotan publik. Namun, respons cepat dan terukur dari jajaran Polresta Samarinda mendapat apresiasi luas, sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap komitmen aparat dalam menangani kejahatan terencana.

Reporter: Fathur | Editor: Wong

Share Post
Leave A Reply

Your email address will not be published.